Bloomberg, Dari Pengusaha Menuju Bangku Politik

Entrepreneurship / 27 January 2011

Kalangan Sendiri

Bloomberg, Dari Pengusaha Menuju Bangku Politik

Puji Astuti Official Writer
4347

Michael Bloomberg saat ini adalah merupakan walikota New York, selain sebagai politisi, Bloomberg juga seorang pengusaha. Ia lahir dengan nama lengkap Michael Rubens Bloomberg pada 14 Februari 1942. Perlu digarisbawahi bahwa Bloomberg berhasil memenangkan jabatan walikota selama tiga kali pemilihan berturut-turut.

Anak penata buku ini menjalani pendidikan di John Hopkins University dan Harvard University hingga mendapatkan gelar MBA pada tahun 1966. Bloomberg meniti karir di Wall Street melalui perusahaan Salomon Brothers, dimana ia dengan cepat manaiki tangga karir itu hingga pada tahun 1972 telah menjadi rekanan disana.

Ketika Salomon Brother akhirnya di jual di tahun 1981, Bloomberg mulai perusahaannya sendiri, Bloomberg L.P. dimana ia membangun usahanya dibisang komputerisasi informasi keuangan dan member sebuah revolusi keamanan data. Perusahaan itu mengalami sukses dalam waktu cepat dan mulai melebarkan sayapnya dalam bidang bisnis media dengan lebih dari 100 kantor cabang di seluruh dunia.

Sebagai salah satu milyader di dunia ini, Bloomberg memilih untuk mengalihkan perhatiannya untuk menjadi filantropi dimana ia menekankan pada pendidikan, penelitian medis dan seni. Setelah lama terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, Bloomberg masuk dalam dunia politik pada tahun 2001. Ia mengikuti pemilihan walikota New York dimana tersebut dilangsungkan hanya dua bulan setelah serangan 11 September yang mengguncang Amerika. Saat tingkat kejahatan naik, dan banyak orang percaya bahwa para pengusaha akan melarikan diri dari New York, Bloomberg memimpin New York dengan mengobarkan semangat kesatuan dan membawa kota itu pulih dalam waktu cepat.

Dalam tahap pertama pemerintahannya, Bloomberg berhasil menurunkan tingkat kejahatan hingga 20 persen, membuat lapangan pekerjaan dengan mengundang para investor baru ke kota itu dan melakukan proyek perbaikan lingkungan.

Dirinya menjadi figur konfroversial ketika di tahun 2008 berhasil mencalonkan diri sebagai walikota untuk ketiga kalinya dengan melakukan tekanan melalui undang-undang dengan alasan keadaan ekonomi yang kacau dan diperlukannya keahlian ekonomi untuk mengatasinya. Dengan menggelontorkan sejumlah besar uang dari kantongnya yang sebelumnya pernah terjadi (kabarnya lebih dari 90 juta dolar), Bloomberg akhirnya berhasil memenangkan pemilihan dan menjabat kembali sebagai walikota untuk ketiga kalinya.

Sumber : Berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami